Minggu, 13 Februari 2011

CA PROSTAT

PENDAHULUAN

Carsinoma prostat paling umum terdiagnosis dan merupakan keganasan saluran kemih kedua paling sering dijumpai sesudah keganasan kandung kemih pada pria Amerika. Dari semua keganasan; prevalensi kanker prostat meningkat paling cepat sesuai pertambahan usia. Biasanya keganasan prostat ditemukan pada usia di atas 50 tahun dan jarang di bawah 50 tahun.
Di Indonesia belum ada angka yang pasti tentang insiden dan mortalitas karena kanker prostat; tetapi berdasarkan pengamatan para ahli urologi; insiden kanker prostat cenderung meningkat. Penanganan kanker prostat di Indonesia masih jauh dari memadai bila dibandingkan negara maju. Penyebab tersebut oleh karena faktor penderita; pengelola; sarana serta sistem pelayanan. Dan hanya penderita yang didiagnosis dalam stadium dini dan mendapat penanganan yang adekuat yang punya harapan sembuh. Penderita kanker prostat lanjut; baik lokal maupun sistemik penanganannya hanya bersifat paliatif.
Angka kejadian kanker prostat secara geografik dan rasial, lebih banyak terjadi pada orang kulit hitam di alamat Country California dibandingkan pada populasi si Shanghai atau Cina (Robin). Orang Amerika-Afrika berisiko lebih tinggi untuk mengalami kanker prostat dibanding orang kulit putib. Selain itu, pria Amerika-Afrika cenderung menunjukkan tahap penyakit lebih parah daripada orang kulit putih (Morton & Terrell). Masalah yang dihadapi pada kanker prostat adalah deteksi dini, oleh karena bersifat “sub clinical” dan kebanyakan didapatkan setelah pemeriksaan autopsy dari kelenjar prostat atau prostatektomi pada hiperplasi prostat (Douglas E. Johnson). Banyak peneliti menggunakan pemeriksaan colok dubur, trans ultrasonografi (TRUS) dan pemeriksaan Prostat Spesifik Antigen untuk diagnosis dini kanker prostat. Pemeriksaan ini dirasakan paling baik dan ekonomis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar